Perjalanan 12 Tahun Nulis di Blog: Akhirnya jadi dot com!

Masih ingat banget, saat itu pertengahan tahun 2008. Aku mengenal konsep blogging dari platform Multiply yang digunakan perusahaan tempatku bekerja, untuk berpromosi. Waktu itu, media sosial belum sefamilier sekarang. Ada Friendster dan Facebook, tapi pasar belum mengarah ke penggunaan platform itu untuk branding. Hahaha… Sudah belajar konsep marketing sejak dulu ya.
Tak hanya mempelajari seluk-beluk dunia blogging dari Multiply untuk kepentingan kantor, aku juga lumayan kepo dengan akun Multiply milik orang lain. Kubaca satu demi satu tulisan para online buddy (istilah untuk followers di Multiply). Mulai dari pengalaman mereka saat belajar membuat kue, berwisata, hingga cerita tentang curhat kehidupan sehari-hari. Saat itulah aku berpikir, mengapa tidak membuat blog sendiri?
Lalu, kenapa WordPress yang kupilih?
Mungkin kalian ada yang bertanya-tanya, kenapa awalnya jatuh cinta sama Multiply, tapi malah bikin blog di WordPress? Alasannya asli receh banget: karena banyak tulisan keren yang aku baca di WordPress, salah satunya, tulisan teman SMP ku si Inasa Kamila. Dah, gitu doang wkwkwk…. Gak tahunya memang benar, banyak tokoh-tokoh kebahasaan yang nulisnya kece badai, menggunakan platform WordPress. Salah satunya adalah si Uda tampan idolaku, Ivan Lanin. Hehe..

Jadilah aku pada pertengahan 2009, membuat blog di WordPress. Dengan super duper yakin, blog ini kunamakan “Bundanyacinta”. Padahal saat itu aku belum menikah, dan belum tentu juga bakal punya anak perempuan, apalagi dinamakan Cinta. Entah, tapi saat itu yakin aja, dan ternyata memang benar-benar jadi kenyataan. Tahun 2012, Cinta Yasmina Al Rasyid lahir ke dunia.
Blog yang sempat ramai awalnya, lalu senyap karena aku sibuk dengan dunia pernikahan-yang ternyata tidak seindah itu-, lalu ramai lagi karena aku butuh ruang untuk bisa memuntahkan keluh-kesah dan pelarian saat pernikahan itu selesai. Di pertengahan 2018, aku bergabung di Komunitas One Day One Post (saat itu mengikuti Open Recruitment Batch 5).
Kurang lebih selama delapan pekan aku menulis setiap hari, tanpa jeda. Saat itulah aku menemukan motivasi menulis di blog, yaitu untuk terapi penyembuhan, melepaskan semua hal yang membuat pikiranku runyam, kalut, dan tidak ingin lagi terbangun dari tidur saat pagi hari.
Bolak-balik ke ruang praktik psikolog di kampus sudah jadi hal biasa bagiku. Hihi.. Alhamdulillah saat itu ada fasilitas gratis yang bisa dimanfaatkan, semoga kampusku berkah ya.
Setelah bergabung di Komunitas ODOP, aku baru tau kalau blog bisa dioptimasi dan ‘katanya’ bisa menghasilkan uang. Hah? Gimana caranya? Jujur, awalnya aku juga gak paham gimana caranya. Apakah kita harus ‘daftar’ dulu, agar dari WordPress akan bayar kita setelah jangka waktu tertentu? Hmmm… Mungkin ini istilahnya monetisasi blog, semacam dengan pasang adsense gitu, benar gak sih?
Ternyata seiring berjalannya waktu, apalagi makin banyak kenalan dan koneksi baru yang kudapatkan dari pertemanan di ODOP. Aku jadi paham kalau banyak cara untuk mendapatkan uang dari blog. Diantaranya adalah melalui kerja sama menjadi micro influencer dan mengikuti lomba blog.
Honor dari menjadi micro influencer alhamdulillah lumayan, bisa buat jajan boba dan beli somay di ujung gang. Rasanya itu lho, bahagiaaa banget… Aku yang dulunya menggunakan blog untuk healing, ternyata bisa juga menghasilkan cuan dari celotehan-celotehan di sela-sela waktu kosong sepulang bekerja. Dengan sambilan menjadi blogger profesional, aku juga bisa lebih leluasa menggunakan waktu di rumah. Berbeda dengan berjualan kue, menulis di blog kurasa lebih santai dibandingkan berdiri berjam-jam dihadapan mixer dan oven.
Kini, setelah lebih dari sepuluh tahun aku menulis di blog non-TLD (Top Level Domain) , aku memutuskan untuk menjadikannya profesional, menjadi dot com.
Rasanya campur aduk, ada sedih karena harus meninggalkan “rumah lama”, tapi juga senang karena akhirnya bisa punya “rumah baru”. Rumah yang benar-benar masih polos, perlu dicat, dihias, diisi dengan furnitur baru, dan juga dioptimalkan fungsinya supaya tak hanya indah dipandang, tapi juga bisa lebih produktif.

Bergabung di ODOP Blogger Squad (OBS), adalah tindakan nyataku untuk dapat belajar lebih banyak dalam mengoptimasi blog ini. Meski baru dimulai sekarang-tapi itu tidak menyurutkan niatku untuk bisa mengejar ketertinggalan. Bukankah lebih baik terlambat, daripada tidak mencoba sama sekali? Semoga dengan bergabung di OBS, blog milikku tak hanya bisa jadi lebih optimal dan terukur kualitasnya. Tapi juga bisa lebih mendatangkan manfaat untuk orang banyak.
Semangat!
5 Comments
Pingback:
Aisyah
Luar biasa sekali kak sangat menginspirasi, semoga saya bisa semangat menulis seperti kakak
Bundanyacinta
Semangat Kak, yuk mulai nulis.
Bundanyacinta
Makasih kaak, semangat yuuk!
Pingback: